Raflesia si bunga raksasa


Hmmmm…. capek….. Itulah yang saya rasakan dalam perjalanan pulang melaksanakan kegiatan monitoring di desa Model Desa Konservasi Kubuperahu - Liwa, Kab. Lampung Barat menuju Kotaagung, Kab. Tanggamus bersama kang Enceng menggunakan roda dua pada tanggal 19 Mei 2009. Dalam perjalanan pun terbesit dalam pikiran dan langsung tertuju pada “Camp Rhino” ya Camp Rhino yang dikelola RPU ini nampaknya sangat cocok untuk melepas lelah perjalanan kali ini. Tapi belum sampai di Camp Rhino kita sudah menyerah, dan kita memutuskan untuk istirahat di kantor Resort Pemerihan, Seksi Pengelolan TN Wilayah II Bengkunat, Bidang Pengelolaan TN Wilayah I Semaka, Balai Besart Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Balai Besar TNBBS). Harap maklum, kita belum istirahat setelah menempuh perjalanan selama 3 jam (pukul 13.00 – 16.00). Setelah setengah jam istirahat, kita pun melanjutkan perjalanan ke Kotaagung, tetapi kita masih menyempatkan diri untuk mampir ke Camp Rhino untuk melihat keadaan teman-teman yang jaga di Camp Rhini. Tak disangka-sangka bunga Rafflesia Arnoldii yang satu setengah bulan lalu (tanggal 3 April 2009) masih berdiameter ± 12 cm (Gambar 2) pada pagi hari tanggal 19 Mei 2009, mekar sempurna (Gambar 1). Akhirnya setelah satu setengah tahun tugas di Balai Besar TNBBS, saya bisa melihat langsung bunga patma ini mekar di kawasan TNBBS. Ini satu kenangan yang sangat menakjubkan bagi saya meskipun saya hanya menyempatkan diri untuk menikmati keindahan bunga langka ini selama 5 menit karena harus melanjutkan perjalanan. Kepada adik-adik, kakak-kakak, bapak, ibu, dimanapun anda berada, mari kita lestarikan hutan di kawasan TNBBS dan kawasan pelestariaan alam lainnya. (Vivin Adi Anggoro/BBTNBBS)

MELIHAT DARI DEKAT SI BUNGA BANGKAI


Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penanam khusus. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya. Bunga bangkai biasanya terdapat di Sumatra, Indonesia.

Bunga bangkai terkenal sebagai tumbuhan dengan bunga majemuk yang terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Ada 170 spesies bunga bangkai. Di Indonesia terdapat 25 jenis, diantaranya yaitu Amorphophallus titanium dan satu jenis lagi Rafflesia arnoldi . Spesies Amarphophallus Tittanium merupakan jenis tumbuhan monokotil (berbiji tunggal), sehingga spesies bunga bangkai jenis ini berbeda dengan bunga bangkai spesies Rafflessia Arnoldi.

Pada saat ini ( February 2009) jenis bunga Amorphophallus titanum sedang tumbah di Taman nasional Bukit Barisan Selatan, diperkiran pada akhir bulan February bunga bangkai ini akan mekar.Anda berminat untuk melihat dari dekat ?

WISATA KE LAMPUNG

Jenuh berwisata ke kawasan Puncak, Jawa Barat atau Pantai Anyer dan Carita, Banten? Lampung bisa menjadi alternatif destinasi liburan anda. Selain dekat dari Jakarta, potensi pariwisata di ujung selatan Pulau Sumatera ini juga cukup menjanjikan.

Selama ini warga Jakarta dan sekitarnya memilih Puncak, Anyer dan Carita sebagai tujuan liburan. Selain faktor kedekatan jika dibanding ke Bali atau Yogyakarta, juga paket-paket wisatanya relatif murah. Lampung bisa menjadi pilihan. Provinsi ini kaya obyek wisata. Paket unggulannya pun beragam, baik obyek fisik maupun atraksi.

Perjalanan menuju Lampung dapat dimulai dari pintu tol Slipi, Tomang, atau pintu tol Kebon Jeruk menuju Pelabuhan Merak, Banten kemudian diteruskan dengan menyeberangi Selat Sunda menuju Bakauheni. Merak bisa dicapai dalam tempo satu jam atau satu jam 15 menit. Di Merak, kapal cepat ke Bakauheni yang hanya berlayar siang hari antara pukul 06.00 atau 06.30 hingga pukul 17.00 atau 17.30 dengan lama berlayar 40-45 menit.

Bila anda membawa mobil pribadi, naik bus Jakarta-Bandar Lampung atau melakukan perjalanan malam hari, penyeberangan hanya dapat dilakukan dengan kapal feri selama sekitar dua jam. Lampung juga bisa dicapai melalui jalur udara. Beberapa maskapai penerbangan melayani, Bandara Radin Inten (Lampung) dan Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten. Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.

Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.

Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.

Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.

Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.

Lampung merupakan kawasan wisata alternatif yang paling diminati warga Jakarta dan daerah lain di Sumatera. Setiap akhir pekan seluruh hotel di Lampung, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang, selalu padat tamu. Tingkat hunian hotel di Lampung bisa mencapai di atas 65 persen. Sebagian terbesar tamu hotel datang dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Serang dan sebagian kecil dari Palembang atau Bengkulu.

Sejak tahun 2002, tingkat hunian hotel mulai padat sejak Jumat malam. Tahun-tahun sebelumnya, hotel-hotel baru dipadati tamu mulai hari Sabtu. So, tidak perlu jauh-jauh memilih tempat liburan. Murah meriah, yang penting bisa sejenak melepas penat dari kesibukan anda di Jakarta. (ee)

KAMPOENG WISATA

Kampoeng Wisata, merupakan salah satu Wisata pedesaan yang berada di kawasan Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, tepatnya di Jalan Babakan Kemang RT. 01, RW. 02, Cihideung Udik, yang tetap memegang teguh adat dan tradisi warisan nenek moyang kita. Walau berbagai kemajuan dan tekhnologi telah mengkontaminasi kehidupan kita namun desa ini sepertinya tetap enggan meninggalkan kehidupan alami yang terus mereka ajarkan kepada anak-cucu mereka.
Kebiasaan dan adat isitiadat masyarakat desa Cinangneng sampai sekarang masih tetap terpelihara. Di desa kecil di kabupaten Bogor Jawa Barat inilah kesenian khas Indonesia seperti wayang kulit, tarian adat Sunda, hidangan khas, serta upacara dan ritual bertani dan berkebun dapat kita jumpai secara lengkap dari zaman ke zaman.
Kehidupan harmoni yang eksotik inilah yang menjadi daya tarik di Kawasan Wisata ini yang membuktikan bahwa Tradisi dan Modernisasi dapat berdampingan dan terpelihara dengan baik.
Selain menawarkan keindahan dan pesona alam, seperti pegunungan, sungai, Kebun dan indahnya hamparan Rangkaian petak sawah yang menjalin indah flora dan faunanya dan kombinasi antara kegiatan alami pendesaan dengan program-program wisata budaya yang menarik, menyehatkan, serta dapat diikuti oleh semua orang, tempat ini pun menyuguhkan berbagai aktifitas yang sangat mendidik bagi putra-putri kita. Ini dapat kita rasakan dan nikmati dengan tawaran yang disuguhkan seperti bagaimana cara menanam, memelihara dan mendapatkan hasil dari berbagai tumbuh-tumbuhan. Selain itu hampir sebagian tanamannya di beri nama latin sesuai dengan spesies tumbuhan tersebut.

Akomodasi :
- 2 standard rooms, yang berlokasi disekitar kolam renang
- 2 standard rooms dengan pemandangan alirang sungai
- 2 rooms dengan pemandangan hamparan sawah
- 1 deluxe room dengan pemandangan perkebunan
- 1 family room dengan pemandangan hamparan sawah
Semua ruabngan dilengkapi dengan AC controlled, televisi, shower air panas and teras pribadi.

Pelayanan dan Fasilitas
- Lobby / Lounge
- Restaurant
- Swimming pool with natural spring water
- Garden
- Car Park
- Gift Shop
- Room service
- Laundry
- Car Rental

SPECIAL EVENTS
Tour Poelang Kampoeng
Di sini anda akan diajari berbagai ketrampilan khas warga desa seperti membungkus nasi timbel, membuat wayang dari daun singkong, belajar tari jaipong, belajar main gamelan, atau membuat kue bugis atau kue putu. Tak hanya itu, yang paling mengasyikkan ialah jalan-jalan keliling kampung sekaligus "praktik" menjadi warga desa, misalnya :
? Belajar bermain angklung & menyanyi lagu sunda
? Belajar Menanam/ menggarap/ Memanen Padi
? Memandikan Kerbau
? Bermain ala Permainan anak Desa
? Berkreasi dengan huruf dan warna diatas Caping (topi petani)
? dll
Selama satu jam, rombongan diajak berkeliling kampung dengan berjalan kaki. Selama perjalanan mereka diperkenalkan dengan berbagai tanaman yang selama ini hanya mereka kenal namanya saja seperti tanaman kopi, kacang panjang, timun, pohon melinjo, atau bengkuang.
Meneruskan perjalanan, rombongan sampai di sawah yang belum ditanami padi, Kalau padinya ditanam sekarang panennya 3,5 bulan kemudian.
Setelah melihat sawah, rombongan diajak berkunjung ke pabrik tahu. selain melihat proses pembuatan tahu kuning yang sudah siap dimakan karena sudah diberi garam. Selesai di pabrik tahu, mampir sebentar di tempat penjualan kelinci dengan Harga yang sangat terjangkau.
Setelah melihat kelinci rombongan diajak bersantai sejenak untuk tea break. Tea break-nya pun unik. Rombongan diajak berkunjung ke rumah warga, dan disana mereka dijamu dengan minuman teh dan gorengan seperti singkong goreng, pisang goreng atau ubi.
Kemudian rombongan kembali ke penginapan. Tiba di HB Guest House, acara puncak dimulai yaitu menanam padi di sawah dan memandikan kerbau di sungai yang ada di belakang penginapan.
Walau tampaknya kegiatan Tour Poelang Kampoeng ini padat, namun acara ini bisa dilaksanakan sehari penuh tanpa harus menginap. Untuk ikut Tour Poelang Kampoeng ini rombongan minimal harus 20 orang.

Ronda Kampoeng
Acara ini merupakan bagian dari paket yang ditawarkan oleh Kampoeng Wisata, yaitu kita akan berkeliling kawasan ini pada malam hari sambil membawa kentongan dan sekaligus disuguhi dengan paket-paket menarik lainnya.
Untuk Reservasi silahkan Hub. (62) 21-7657217, (62) 21-7662573, (62) 251-621895, (Guys)

TAMAN KUPU-KUPU GITA PERSADA, LAMPUNG

Helena F Nababan

Kupu-kupu biasanya dikenal sebagai hewan yang selalu terbang di antara bunga-bunga, memiliki aneka warna, dan ukurannya beragam, mulai dari kecil, sedang, sampai besar. Namun, pernahkah kita mengamati secara detail variasi warna, corak, dan ukuran atau bentuk kupu-kupu yang berbeda-beda itu?

Kalau kita berkunjung ke taman kupu-kupu terbuka Gita Persada, wawasan kita tentang kupu-kupu, hewan bersayap yang muncul sebagai hasil akhir metamorfosis ulat, itu tentunya akan bertambah. Taman kupu-kupu yang khusus meneliti dan melestarikan kupu-kupu sumatera itu letaknya di Desa Tanjung Manis, di kaki Gunung Betung, Bandar Lampung.

Taman terbuka seluas empat hektar di ketinggian 460 meter di atas permukaan air laut ini akan memanjakan setiap pengunjung dengan pemandangan cantik berupa kupu-kupu aneka warna dan bentuk yang beterbangan bebas. Salah satu spesies yang keindahannya bisa dilihat secara langsung adalah kupu-kupu berukuran besar dari famili Papilionidae.

Selain itu, Troides helena, kupu-kupu besar berwarna hitam dengan corak kuning mencolok, atau Graphium agamemnon, kupu-kupu berperut merah dan bersayap hitam.

Kedua spesies langka tersebut demikian menarik karena tubuhnya dilengkapi perpaduan warna yang begitu mencolok dan ukurannya begitu besar.

Secara ilmiah, warna kupu- kupu tergantung di mana dia mengurung diri untuk berubah bentuk menjadi sesuatu yang lain. Kepompong Troides helena banyak ditemukan di tanaman Aristolochia tagala atau tanaman perepok, sementara Graphium agamemnon banyak ditemukan di tanaman bunga cempaka. Di sanalah mereka mengubah dirinya dan mendapatkan identitas warna.

Begitu mereka menyelesaikan metamorfosis terakhirnya, kupu-kupu akan menjadi hewan yang sangat berperan dalam jaring makanan.

Pelopor

Adalah Herawati Soekardi (56), ahli kupu-kupu dari Universitas Lampung, yang memelopori upaya pelestarian kupu-kupu sumatera tersebut. Pada awalnya, dengan kecintaan yang teramat besar pada kupu-kupu dan karena keprihatinannya pada minimnya ahli kupu-kupu di Indonesia, dia mencoba menggeluti satwa yang sangat biasa dan sederhana tersebut.

Dalam perkembangan, ia sangat terkejut saat mendapati beberapa kupu-kupu sumatera sudah sedemikian langka, bahkan diambang kepunahan, terutama kupu-kupu dari keluarga Papilionidae. Hal itu terjadi tidak lain sebagai akibat rusaknya hutan Sumatera.

Pohon-pohon besar atau tanaman yang semula berfungsi sebagai inang untuk pakan larva kupu-kupu habis ditebangi melalui program hak pengusahaan hutan (HPH). Hutan juga rusak akibat alih fungsi hutan dari hutan lindung ke lahan budidaya.

Kondisi di taman kupu-kupu terbuka Gita Persada pun demikian. Pada awal penelitian, di kawasan tersebut sama sekali tidak ada tanaman atau pohon keras yang berfungsi sebagai inang pakan larva kupu-kupu.

Melalui pemikiran mengenai rekayasa habitat, Herawati mencoba menanami kawasan hutan yang sudah rusak itu. Selama tiga tahun pertama, tepatnya mulai Juni 1999 hingga Juni 2001, kawasan tersebut ditanami aneka ragam tumbuhan berbunga dan 25 spesies tumbuhan inang.

Tumbuhan inang yang ditanam di antaranya jeruk nipis, muraya, cempaka, sirih hutan, rumput babi, ketepeng, hingga beringin. Tumbuhan berbunga yang ditanam di sana antara lain pagoda, jarong, kembang sepatu, soka, kamboja, kamboja jepang, dan kembang merak.

Tujuan penanaman itu adalah untuk mengundang berbagai jenis kupu-kupu masuk, terutama penanaman berbagai jenis tumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan kupu-kupu. Pada awal penelitiannya, Herawati hanya mendapati tujuh spesies kupu-kupu. Setelah itu bertambah menjadi 41 spesies.

Sekarang ini tak kurang dari 100 spesies kupu-kupu ada di sana, termasuk kupu-kupu langka jenis Troides helena, Papilio memnon jantan, Papilio polytes jantan, Graphium agamemnon, dan Papilio helenus yang tergolong langka.

Kondisi alam

Penambahan spesies kupu-kupu itu berasal dari tiga sumber. Selain kupu-kupu tersebut masuk sendiri ke taman terbuka itu, Herawati menambah koleksi penelitiannya dari hasil penangkaran di rumah dan hasil perburuannya di pulau-pulau di sekitar Teluk Lampung.

Kupu-kupu dari famili Papilionidae akhirnya menjadi ikon penelitian sekaligus menandai keberhasilan penangkaran dan konservasi kupu-kupu sumatera.

Dari taman mungil itu, akhirnya bisa diketahui bahwa kehadiran spesies kupu-kupu antara lain tergantung pada kelimpahan tumbuhan inang yang cocok bagi kupu-kupu untuk meletakkan telur serta kesesuaian bunga sebagai sumber pakan kupu-kupu. Tumbuhan inang merupakan faktor yang membatasi pertumbuhan populasi kupu-kupu.

Keberhasilan penangkaran kupu-kupu di alam terbuka hasil rekayasa tersebut membawa pemikiran lain. Kupu-kupu juga bisa menjadi indikator menurunnya keanekaragaman hayati di alam. Herawati menjelaskan, apabila kupu-kupu di alam mulai menghilang, itu artinya kondisi alam setempat mengalami penurunan.

Penangkaran kupu-kupu itu juga membawa pengaruh lain. Di antaranya, setiap pelaku konservasi sebaiknya tidak hanya melarang melakukan penangkapan satwa atau hewan yang dilestarikan, tetapi juga bisa memanfaatkannya. Misalnya, sebagai tempat wisata pendidikan.

Sejak dibuka hingga sekarang, taman kupu-kupu yang dikelola Yayasan Sahabat Alam itu telah dikunjungi ribuan siswa, mulai dari TK hingga SMA yang didampingi para guru untuk mempelajari keanekaragaman kupu-kupu sumatera.

Bahkan, banyak mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Biologi Universitas Lampung yang mengadakan penelitian di taman tersebut. Bisa dikatakan, taman kupu-kupu itu menjadi referensi belajar paling lengkap mengenai kupu-kupu sumatera.

Bukit taman

Sambil berjalan menuruni jalan yang sengaja dibuat untuk menuruni bukit-taman itu, menempati kawasan dengan kontur naik turun, para siswa bisa menikmati keindahan alam sambil mencermati berbagai jenis kupu-kupu yang beterbangan.

Keluarga Papilionidae yang merupakan keluarga kupu-kupu berukuran besar dan bersayap indah, misalnya, cukup banyak beterbangan di sana. Atau Troides helena, yang memiliki ukuran antara 13,3 cm hingga 17,6 cm. Atau juga Papilio memnon jantan yang berukuran 11,2 cm hingga 13,2 cm.

Selain itu, dapat juga ditemui jenis Papilionidae yang memiliki sayap berekor, seperti Papilio memnon betina, Papilio helenus, dan Papilio peranthus. Hewan-hewan bersayap cantik itu begitu indah dipandang.

Seharusnya masyarakat Lampung bangga akan keberadaan pusat penelitian dan wisata pendidikan tersebut. Ini mengingat berbagai jenis kupu-kupu sumatera yang langka bisa dilihat secara jelas dan bebas di sana.

Sayangnya, kata Herawati, masyarakat Lampung masih susah untuk diajak berpikir mengenai konservasi. Mereka maunya menebang dan menebang hutan tanpa mau memerhatikan pelestarian.

Tentunya ini merupakan keprihatinan tersendiri....

sumber : kompas

PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI ALAM BODOGOL


Reservasi

Jl.Raya Bogor - Lido, Resort PPKAB - Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Phone: 085697028756 (ridwan)/ 0817404258 (eryan)
Email:ppkab@yahoo.co.id

PROFIL PPKAB

Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKA Bodogol)
didirikan atas kerjasama Conservation International Indonesia Program, Yayasan Alam Mitra Indonesia, dan Balai Taman Nasional Gn. Gede Pangrango. PPKA Bodogol merupakan sebuah tempat untuk berkenalan langsung dengan kehidupan hutan hujan tropis. Tempat ini terletak di kaki Gn. Pangrango, Jawa Barat, pada ketinggian kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut, dengan pemandangan yang indah, serta udara yang bersih dan menyejukkan. Selain terbuka bagi kunjungan umum, PPKA Bodogol, dengan adanya subsidi silang (dari pendapatan pengunjung umum), juga memberi kesempatan secara rutin bagi siswa sekolah dan penduduk setempat yang terletak berdekatan dengan kawasan untuk mengunjungi hutan ini. Kegiatan yang dilakukan di lokasi ini bertema “Menyingkap Rahasia Hutan Hujan Tropis”. Dengan bimbingan pemandu, peserta kegiatan diajak untuk berinteraksi langsung dengan kehidupan hutan hujan tropis dengan menggunakan daya khayal dan seluruh indera.
Lihat profil lengkapku

Standart Operational Procedure

Dalam pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Konservasi Alam dan kegiatan Penelitian di Bodogol Telah diterapkan beberapa Sistem pengaturan yang menjadi batasan Bagi Interpreter PPKAB dan Staf PPKAB dalam pengelolaan kawasan untuk diterapkan kepada setiap pengunjung yang melakukan aktivitas di PPKAB. Perlunya Sistem pengaturan dalam pelaksanaan program, maka Staf PPKAB membuat Standart Operasional Prosedur (SOP). SOP diterapkan dalam rangka mengatur dan mengelola Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB) dan Stasiun Penelitian Bodogol (SPB) sesuai dengan fungsi dan Perannya.
Ada beberapa pengaturan dalam pelaksananan program diantaranya Prinsif – Prinsif Pengelolaan, Reservasi, Program Kegiatan, Transfortasi dan Interpreter, yang diataur dalam Penjelasan sebagai Berikut:

1. Prinsif-prinsif Pengelolaan PPKAB
· Pengelolaan PPKAB berdasarkan pada prinsif usaha mandiri yang dikelola secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
· Pengelolaan PPKAB harus memperhatikan fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sesuai Undang – undang yang berlaku.
· Pengelolaan PPKAB diperuntukan untuk kegiatan Pendidikan konservasi , penelitian dan terbatas bagi kunjungan umum dengan pengaturan-pengaturan tertentu sesuai dengan fungsi kawasan hutan.
· Pengelolaan PPKAB berdasarkan prinsif Kemitraan dengan lembaga-lembaga penggiat kegiatan Konservasi/ umum demi tercapainya tujuan program.
· Pengelolaan PPKAB didasarkan kepada program swakelola/cross subsidi silang.

2. Reservasi
· Reservasi dipusatkan di kantor PPKA – Bodogol atau Kantor Resort Bodogol melalui Contact Person, Rijwan (085697028756/ Eryan 0817404258) Atau Fax (0251-8224963)
E-mail: ppkab@yahoo.co.id www.gedepangrango.org http//;ppkabblogspot.com
· Apabila pada saat reservasi tidak ada staf PPKAB, reservasi dapat dilakukan oleh interpreter atau petugas yang saat itu berada di tempat, dengan catatan sesudahnya menulis data visitor tersebut pada papan informasi yang tersedia atau menyampaikannya pada staf PPKAB.
· Pengunjung wajib membayar biaya Guide, program, tiket dan asuransi TNGGP Sesuai dengan besarnya biaya yang tertera dalam INVOICE PPKAB (terlampir)
· Bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan penelitian, pengambilan gambar/ shoting dll, diwajibkan membuat Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang yang berlaku.
· Bagi pengunjung yang memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) akan dikenakan biaya; Guide, penginapan, sewa/ ganti isi gas, tiket dan Asuransi berdasarkan biaya yang tertera dalam INVOICE SPB (terlampir).
· Setiap pengunjung besar lebih dari 10 orang menginap, maupun kunjungan sehari) hendaknya melakukan reservasi minimal 2 minggu sebelum kegiatan.
· Setiap pengunjung yang melakukan survai ke PPKAB dan melakukan perjalanan ke jalur pendidikan tidak dikenakan biaya administrasi (Maksimal 2 orang), tetapi pengunjung yang melakukan survei dan melakukan perjalanan ke jalur pendidikan, lebih dari 2 orang maka akan dikenakan biaya administrasi.
· Kunjungan yang melakukan reservasi diharuskan memberikan uang DP minimal 40 % dari total biaya Program pada saat reservasi/ melalui No. Rekening 1290268989 BCA kcp. Cicurug atas nama IIP LATIFAH SYAEPULLOH, dan untuk sisa pembayaran bisa dilakukan sebelum atau sesudah kegiatan.
· Uang DP akan dikembalikan 40% apabila adanya pembatalan kunjungan dari pihak pengunjung minimal 10 Hari sebelum kegiatan, dan akan dianggap hangus apabila pembatalan kunjungan dilakukan minimal 1 minggu sebelum tanggal dan hari kegiatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
· Bon penagihan (Invoice) bentuk rangkap dua dengan nomor urut sesuai standart yang sudah ditentukan dan ditandatangani oleh pengunjung (ketua rombongan).
v Lembar asli untuk pengunjung (menggunakan Cap/Stampel PPKAB)
v Lembar ke dua untuk arsip PPKAB.
· PPKAB berhak mengatur waktu dan jumlah calon pengunjung yang dirundingkan, disusaikan dengan kapasitas fasilitas PPKAB, daya dukung sumber daya manusia (interpreter), prinsip-prinsip ekowisata dan kawasan konservasi dengan system kunjungan terbatas.
· Bagi event organizer yang membawa tamunya, tidak diperkenankan melakukan kegiatan sendiri karena sudah menjadi tanggung jawab PPKAB, kecuali ada kesepakan yang jelas dan event organizer tersebut memahami apa yang menjadi tanggung jawab PPKAB.
· Bagi even organizer yang akan dan melakukan penjulan paket program PPKAB diatas jumlah minimal, 10 orang akan mendapatkan discount biaya program sebesar 10%.
· Pihak PPKAB tidak akan megeluarkan discount biaya program, kepada event organizer yang akan menjual paket diluar paket Program PPKAB.
· Batas maksimal kunjungan pendidikan/ ekowisata di PPKAB perhari adalah 200 orang(one day trip) dan batas maksimal pengunjung yang menginap adalah 35 orang.
· Batas maksimal kunjungan menginap di SPB adalah 6 orang.
· Kunjungan diatas batas maksimal, di PPKAB dan SPB bisa dilakukan atau bisa terjadi perubahan sesuai kesepakatan piahak PPKAB dan pengunjung.
· Waktu kedatangan dan kepulangan tamu menginap dihitung selama 24 jam, mulai dihitung sesuai jam Booking tamu.

3. Pogram Kegiatan
· PPKAB Mempunyai Program secara umum dengan tema ”Menyingkap Rahasia Hutan Hujang Tropis”, dengan menggunakan ”trade mark” Alam Kita.
· Staf PPKAB/ Interpreter PPKAB Wajib Menyampaikan Program Informasi Konservasi kepada Pengunjung PPKAB.
· PPKAB akan menyiapkan Program-program yang sesuai dengan Prinsip – prinsip pengelolaan PPKAB.
· Pihak PPKAB akan bekerjasama bila dimungkinkan dengan pihak event organizer dalam kelangsungan/pelaksanaan program yang dilakukan di PPKAB.



4. Transportasi
· Pengunjung diperbolehkan membawa kendaraan sendiri yang sesuai dengan medan perjalanan (kendaraan four wheel drive).
· Kendaraan Pengunjung dapat dititipkan dilokasi-lokasi yang telah disediakan pihak PPKAB dengan biaya Parkir dan keamanan di bebankan kepada pemilik kendaraan.
· Pihak PPKAB menerima pesanan transportasi sesuai kesepakatan yaitu dapat menggunakan kendaraan four wheel drive (Jeep, dll.) atau kendaraan masyarakat (ojeg, angkot, dll.)
· Besarnya biaya transportasi adalah sebesar Rp. 300.000,- untuk four wheel drive, Ojek Rp. 25.000,- dan angkutan lokal Rp.200.000,-
· Pemilik kendaraan bermotor kecuali ojek yang di sewa pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000,- untuk kontribusi ke kampung babakan kencana dan Rp. 20.000,- untuk jasa PPKAB.
· Apabila selama kegiatan mengantar tamu terjadi hal-hal yang bersifat karena kelalaian sopir (habis bensin, mogok dll ) maka resiko dibebankan kepada sopir/ pemilik kendaraan.

5. Pelaksanaan kegiatan atau kunjungan
Proses kegiatan dimulai dari penyambutan yang pelaksanaannya dapat dilakukan dilokasi PPKAB Oleh Manajer, Staf PPKAB/ Interpreter PPKAB.
Tamu yang telah berada di PPKAB akan di layani sesuai dengan Prosedur Pelayanan Tamu PPKAB (Welcome drink,berkunjung ke Informaton center, Briefing, Program kegiatan).
Setiap Kegiatan yang dilakukan di PPKAB akan dikoordinir oleh Divisi Program/ Staf PPKAB yang diwakilkan, yang selanjutnya untuk koordinator kegiatan/ pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan oleh interpreter PPKAB.
BPH PPKAB akan menyediakan peralatan/ kebutuhan dilapangan bagi setiap Interpreter PPKAB.
Manajer PPKAB bertanggung Jawab atas serangkaian kegiatan yang di lakukan di PPKAB.

6. Guiding/ Interpreter
Dalam pelaksanaan kegiatan Pemanduan, PPKAB bermitra dengan Volunteer Eagle, Tepala, POLHUT, PEH, masyarakat dan pihak lain yang memungkinkan untuk ikut dalam kegiatan pemanduan,
Semua Pihak yang terlibat pemanduan di PPKAB, akan menamakan Interpreter PPKAB.
Semua pihak yang melakukan kegiatan pemanduan di PPKAB hanyalah Orang-orang yang telah mendapatkan Izin dari pihak PPKAB.
Kegiatan Pemanduan yang dilakukan di PPKAB diatur sepenuhnya oleh Badan Pengelola Harian PPKAB (BPH PPKAB).
Interpreter PPKAB akan mendapat jaminan asuransi, dan menggunakan fasilitas yang ada di PPKAB selama kegiatan dan ketika beraktifitas non-guiding.
Interpreter PPKAB akan mendapatkan jaminan Konsumsi selama melaksanakanProgram/ kegiatan di PPKAB.
Service kunjungan oleh interpreter akan dilmulai dari Gerbang PPKAB/ tempat yang telah ditentukan sesuai dengan perencanaan program kegiatan.
Interpreter PPKAB yang melakukan kegiatan pemanduan wajib menjaga nama baik PPKAB dan mentaati aturan-aturan sebagai berikut:
Memakai seragam yang disediakan BPH PPKAB/ memakai seragam Standar dilapangan yang dimiliki Interpreter PPKAB.
Menggunakan Perlengkapan Standar keamanan di hutan.
Bercermin kepada etika pemanduan ( Terlampir)
Interpreter PPKAB yang melakukan pemanduan, bertanggung jawab dan harus memperhatikan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengunjung selama berkegiatan di PPKAB.
Interpreter PPKAB wajib menyampaikan peraturan-peraturan/ tatatertib kegiatan dikawasan Konservasi.
Interpreter PPKAB wajib membawa peralatan Standar Keamanan/ P3K dalam setiap kegiatan pemanduan.
Pelaksanaan penanganan pertama pada kecelakaan di PPKAB dilakukan oleh interpreter PPKAB, BPH PPKAB/ Petugas, yang berada di lokasi kejadian dan bila kondisi si korban kritis akan di rujuk ke rumah sakit.
Selama proses pemanduan Interpreter PPKAB wajib menyampaikan informasi-informasi yang ditemui kepada pengunjung (sesuai pengetahuan) dan tidak dibenarkan untuk berbohong mengenai informasi yang harus disampaikan kepada pengunjung.
Intensif atau fee dari kegiatan pemanduan adalah sebesar harga program yang tertera dalam Invoice PPKAB/ SPB (terlampir).
Untuk tamu yang menginap, interpreter akan mendapatkan tambahan uang fee sebesar Rp. 15.000,-/orang/pemandu dari tamu tersebut.
Apabila dalam proses interpretasi dan service kunjungan terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak interpreter, maka pihak PPKAB berhak menegur yang bersangkutan secara langsung.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam pemanduan, interpreter wajib meningkatkan pengetahuannya tentang materi interpretasi.
Untuk setiapa kunjungan yang membutuhkan Pemanduan pihak PPKAB akan berkoordinasi dengan pihak Interpreter PPKAB.
Interpreter dapat menolak untuk mengikuti kegiatan PPKAB apabila pihak Interpreter PPKAB memiliki kegiatan Internal.
Interpreter PPKAB yang terlibat dalam kegiatan pemanduan wajib mengikuti brefing dan evaluasi yang dilakukan pihak PPKAB.
Semua Pihak yang beraktifitas di PPKAB bertanggung jawab untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan.
Hal-hal yang belum diataur didalam Standart Operasional Prosedur (SOP) ini akan diatur selanjutnya Oleh Pihak PPKAB.

PERAN SERTA WANITA DALAM PENYELAMATAN BUMI

Dalam rangka hari lingkungan hidup se-dunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni persaudara muslimah atau SALIMAH berkerjasama dengan BKOW Lampung mengadakan kegiatan pelatihan pemanfataan sampah kertas dan pembuatan kompos.Kegiatan yang diselenggarakan di gedung PKK Bandar Lampung ini diikuti oleh para wanita dari berbagai organisasi.

Materi pertama diberi kesempatan WWF-Indonesia untuk memprestasikan tentang Global Warming dan pemutaran film konservasi. Menurut Nucholis

Fadlhi selaku Program Manajer WWF –Indonesia Bukit Barisan Selatan mengatakan bahwa kepedulian kita terhadap lingkungan banyak caranya, antara lain : Hemat listrik, hemat air, menanam tumbuhan disekitar rumah, dan pola hidup ramah lingkungan.

Acara yang ini juga memamerkan beberapa produk daun ulang, seperti : Plastik yang terbuat dari singkong, tas dari bekas bungkus deterjen, dll.

Pada puncak acara pelatihan, peserta diajarkan memanfaatkan kertas bekas dan pembuatan kompos . (WWF/Supriyanto)